Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Pendidikan Menengah (Kemendikdasmen) kembali menegaskan komitmennya untuk memberantas praktik calo dalam Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) tahun 2025. Tujuan mereka adalah memastikan bahwa proses penerimaan ke perguruan tinggi berlangsung secara adil, transparan, dan bebas dari penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Mengapa SPMB dan Penghapusan Calo Menjadi Prioritas?
SPMB merupakan jalur resmi bagi calon mahasiswa untuk masuk ke perguruan tinggi negeri maupun swasta. Demi menjaga keadilan, tidak boleh ada calo yang mengambil keuntungan dari pendaftar melalui “jasa” masuk kampus. Kemendikdasmen menyadari bahwa kehadiran calo tidak hanya merugikan calon mahasiswa yang berhak, tetapi juga merusak reputasi sistem pendidikan secara keseluruhan.
Langkah Konkret Menghapus Calo di SPMB
Kemendikdasmen berencana mengatasi masalah ini dengan menggunakan teknologi canggih untuk menerapkan sistem seleksi yang transparan dan terotomatisasi. Mereka juga mendorong semua pihak, termasuk masyarakat dan institusi pendidikan, untuk waspada dan aktif melaporkan praktik calo dalam proses penerimaan mahasiswa baru.
Harapan untuk Pendidikan yang Adil dan Berkualitas
Dengan pengawasan ketat dan dukungan dari berbagai pihak, Kemendikdasmen yakin bahwa SPMB 2025 dapat berjalan lancar tanpa intervensi negatif. Proses penerimaan yang bersih ini diharap mampu menjamin bahwa setiap calon mahasiswa mendapatkan kesempatan yang setara berdasarkan kemampuan dan prestasi, sehingga kualitas pendidikan tinggi di Indonesia terus terjaga.